Mati dalam sendiri

Pagi ini
Ku tatap lekat cermin
Bayang wanita disana begitu menyedihkan
Kosong tatap matanya
Kering bibirnya
Apalagi hitam kelopak matanya
Ku katakan pada cermin
Wanita itu begitu menyedihkan
Cermin,
Berilah dia sedikit penghiburan
Beranjakku sudahi percakapan semu pagi ini

Siang ini
Kembali ku tatap lekat cermin
Bayang wanita disana masih menyedihkan
Basah pipinya
Merah hidungnya
Apalagi gelap cahaya matanya
Kembali kukatakan pada cermin
Wanita itu masih menyedihkan
Cermin,
Berilah dia sedikit penghiburan
Beranjakku sudahi percakapan semu siang ini

Malam ini
Kembali ku tatap lekat cermin
Cermin,
Mengapa wanita itu mencoba menggantung dirinya?
Tidakkah ada lagi sinar harapan di kedua bola matanya?
Tidakkah ada lagi tawa penghapus air matanya?
Cermin,
Apakah wanita itu benar-benar ingin menggantung dirinya?
Cermin,
Bisakah sekali saja kau menjawab pertanyaanku?

Cermin,
Retakmu malam ini
cucuran darah tangan ini
pun urungnya niat wanita disana melilit lehernya
Bagai tanda
Bahwa putus cinta rasanya bagai mati
Mati dalam sendiri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagiku, kau adalah sebuah kemewahan

Untitled

Aku bertanya pada kopi